Puisi
Matahari yang Belajar Diam | Kitab Kabut dan Senja
Matahari yang Belajar Diam
Ada senyum yang lahir setipis garis senja,  
bukan tawa penuh, bukan pula ratap parau,  
hanya jeda kecil—  
di mana hati belajar berdamai dengan dirinya sendiri.  
Kau angkat dua jarimu,  
seolah menandai kemenangan yang tak pernah dicatat  
oleh buku sejarah,  
hanya disimpan di ruang paling sunyi dada.  
Kuning di bajumu  
menyemburkan cahaya yang enggan padam,  
seperti pagi yang keras kepala  
meski malam baru saja menutup pintu.  
Hitam di kepalamu  
menundukkan riuh itu,  
menjaga rahasia yang tak akan pernah kau titipkan  
kepada siapa pun.  
Maka lahirlah engkau,  
perempuan di ambang cahaya dan bayangan,  
menyembunyikan kedalaman rasa  
di balik simbol yang tampak ringan.  
Damai, katamu,  
meski dunia tak pernah benar-benar hening.  
  
  Daftar Isi
  
  💜 Dukung karya ini:
Kirim Donasi.png)

Post a Comment
0 Comments